London (pengucapan bahasa Inggris: /ˈlʌndən/) adalah ibu kota Inggris dan Britania Raya yang merupakan wilayah metropolitan terbesar di Britania Raya dan juga zona perkotaan terbesar di Uni Eropa berdasarkan luas wilayah.[catatan 1] Berlokasi di sepanjang Sungai Thames, London telah menjadi permukiman utama selama dua milenium sejak didirikan oleh Romawi pada abad ke-1 dengan nama Londinium.[4] Inti dari London kuno, yaitu City of London, sebagian besar masih tetap mempertahankan batas-batas abad pertengahannya. Sejak abad ke-19, nama London juga digunakan untuk menyebut kota metropolitan yang berkembang di sekitar inti ini.[5] Konurbasi dari wilayah-wilayah urban ini pada akhirnya membentuk Region London dan wilayah administratif London Raya.[6][7] Wilayah ini diatur dan dibawahi oleh walikota London yang dipilih melalui pemilihan umum beserta Majelis London.[8]
London adalah kota global terkemuka yang unggul dalam bidang seni, bisnis, pendidikan, hiburan, mode, keuangan, kesehatan, media, layanan profesional, penelitian dan pembangunan, pariwisata, serta transportasi.[9] London, bersama dengan New York City, merupakan pusat keuangan terkemuka di dunia,[10][11][12] dan menjadi kota dengan PDB terbesar kelima di dunia, atau yang tertinggi di Eropa.[13] Kota ini dikatakan sebagai pusat kebudayaan dunia.[14][15][16][17] London juga menjadi kota yang paling sering dikunjungi,[18] dan tercatat sebagai kota dengan bandar udara tersibuk di dunia berdasarkan lalu lintas penumpang internasional.[19] 43 universitas di London membentuk konsentrasi pendidikan tinggi terbesar di Eropa.[20] Pada tahun 2012, London menjadi kota pertama yang telah menjadi tuan rumah penyelenggaraan Olimpiade Musim Panas modern sebanyak tiga kali.[21]
London terdiri dari beragam masyarakat dan budaya dengan lebih dari 300 bahasa digunakan oleh berbagai etnis.[22] Pada bulan Maret 2011, London tercatat berpenduduk sebanyak 8.174.100 jiwa, sekitar 12,5% dari populasi Britania Raya secara keseluruhan.[23] Hal ini juga menjadikan London sebagai kota terbesar di Uni Eropa menurut jumlah populasi.[24][25] Kawasan perkotaan London Raya juga menjadi kawasan urban terbesar kedua (setelah Paris) di Uni Eropa dengan jumlah penduduk 8.278.251 jiwa,[26] sedangkan kawasan metropolitan London adalah yang terbesar di Uni Eropa dengan populasinya yang diperkirakan mencapai 12 hingga 14 juta jiwa.[27][28] Sebelumnya, London juga pernah menjadi kota dengan populasi terbesar di dunia pada periode 1831-1925.[29]
London memiliki empat Situs Warisan Dunia, yaitu: Menara London; Kebun Botani Kew; komplek situs bersejarah yang terdiri dari Istana Westminster, Westminster Abbey dan Gereja St. Margaret; serta permukiman bersejarah Greenwich (tempat di mana Observatorium Kerajaan menandai meridian utama, yaitu 0° garis bujur, dan GMT).[30] Markah tanah (landmark) terkenal London yang lainnya antara lain Istana Buckingham, Mata London, Katedral Santo Paulus, Piccadilly Circus, Jembatan Menara, Stadion Wembley, Jembatan London, dan Trafalgar Square. London juga merupakan lokasi dari berbagai museum, galeri, perpustakaan, acara olahraga, dan institusi kebudayaan lainnya, termasuk British Museum, Museum Maritim Nasional, Perpustakaan Britania, Galeri Nasional, Tate Modern, Wimbledon, dan 40 Teater West End.[31] London Underground juga merupakan jaringan kereta api bawah tanah tertua di dunia,[32] serta yang terluas kedua setelah Shanghai Metro.[33]
Sejarah
Etimologi
Asal-usul nama London belum bisa dipastikan.[34] Nama itu merupakan sebuah nama yang kuno sekali dan bisa ditemui dalam sumber-sumber yang berasal dari awal abad ke-2. Nama London tercatat sekitar tahun 121 M sebagai Londinium yang diberi oleh penguasa Britania Romawi.[34] Penjelasan paling awal tentang asal-usul London, meskipun saat ini penjelasan ini diabaikan, dikemukakan oleh Geoffrey dari Monmouth dalam Historia Regum Britanniae.[34] Disana dijelaskan bahwa nama London dicetuskan oleh Raja Lud yang konon menaklukkan kota ini lalu menamainya Kaerlud.[35]
Nama London kemungkinan berasal dari Sungai Thames
Hingga tahun 1889, nama "London" hanya ditujukan untuk menyebut City of London, namun semenjak itu pula nama ini turut digunakan untuk menyebut County of London dan saat ini; London Raya.[5]
Zaman prasejarah
Meskipun terdapat bukti mengenai permukiman Suku Briton yang tersebar di kawasan London, namun permukiman utama yang paling awal sudah didirikan oleh bangsa Romawi pada tahun 43 M.[37] Permukiman ini hanya bertahan selama 17 tahun sampai pada tahun 61, Suku Iceni yang dipimpin oleh Ratu Boudica menyerbu dan membumihanguskan kota itu.[38] Setelah itu, London dibangun kembali dari awal dengan perancangan yang matang dan pada akhirnya berkembang menggantikan Colchester sebagai ibu kota Provinsi Romawi untuk wilayah Britannia pada tahun 100. Puncaknya, pada abad ke-2 London Romawi ini didiami oleh sekitar 60.000 jiwa. Menjelang abad ke-7, kaum Anglo-Saxon mendirikan sebuah permukiman baru bernama Lundenwic yang terletak kira-kira satu mil (2 km) dari kota Romawi yang lama, di sekitar kawasan yang kini bernama Covent Garden.[39]Ada kemungkinan bahwa pernah dibangun sebuah pelabuhan perikanan dan perdagangan di muara Sungai Fleet. Kegiatan perdagangan di tempat ini berkembang hingga kota ini diduduki oleh bangsa Viking dan para penduduk dipaksa untuk berpindah ke arah timur, kembali ke lokasi Londinium Romawi supaya bisa memanfaatkan tembok-temboknya sebagai perlindungan.[40] Ancaman Viking terus meningkat, sampai pada tahun 886 Alfred yang Agung merebut kembali London dan berdamai dengan pemimpin Denmark bernama Guthrum.[41] Selanjutnya, kota Saxon asli di Lundenwic berganti nama menjadi Ealdwic ("kota lama"); nama ini tetap digunakan hingga saat ini sebagai Aldwych yang terletak di City of Westminster.[42]
Dua penemuan terbaru menunjukkan bahwa keberadaan London mungkin jauh lebih tua daripada yang diperkirakan sebelumnya. Pada tahun 1999 sisa-sisa jembatan dari Zaman Perunggu ditemukan di pesisir utara Jembatan Vauxhall.[43] Tidak diketahui apakah jembatan ini membentang melintasi Sungai Thames atau menuju ke sebuah pulau (yang hilang) di tengah sungai itu. Hasil dendrologi menunjukkan bahwa bahan-bahan yang digunakan untuk membuat jembatan tersebut berasal dari tahun 1500 SM.
Pada tahun 2010, sebuah struktur kayu besar yang diperkirakan berasal dari tahun 4500 SM ditemukan di pesisir bawah Thames, di sebelah selatan Jembatan Vauxhall.[44] Fungsi dari struktur Zaman Mesolitikum ini tidak diketahui, tetapi ukurannya paling tidak sekitar 50m x 10m, dan terdapat tiang-tiang setinggi 30 cm yang akan kelihatan ketika air surut. Kedua struktur ini terletak di South Bank, di suatu titik persimpangan di mana Sungai Effra bertemu dengan Sungai Thames, sekitar 4 km ke arah hulu sungai dari London Romawi. Upaya yang dibutuhkan untuk membangun struktur ini menyiratkan perdagangan, stabilitas, dan ukuran komunitas setempat sekurang-kurangnya melibatkan beberapa ratus orang.
Zaman pertengahan
Setelah jatuhnya kekuasaan Romawi pada awal abad ke-5, London menjadi terabaikan. Namun demikian, mulai abad ke-6, sebuah permukiman Anglo-Saxon yang dikenal sebagai Lundenwic berkembang di sebelah barat kota Romawi yang lama, di lokasi yang saat ini dikenal sebagai Covent Garden dan Strand, dan didiami oleh sekitar 10.000–12.000 jiwa.[39] Pada abad ke-9, London berulang kali diserang oleh bangsa Viking sehingga kota itu terpaksa dipindahkan kembali ke kota Londinium Romawi.[40] Setelah penyatuan Inggris pada abad ke-10, London yang telah menjadi kota terbesar dan pusat perdagangan terpenting di Inggris bangkit menjadi pusat politik, meskipun masih harus bersaing dengan Winchester, yang pada saat itu merupakan pusat tradisional dari kerajaan Wessex.[39]Pada abad ke-11, Raja Edward sang Pengaku membangun Westminster Abbey dan Westminster, sebuah kawasan kediaman kerajaan yang terletak tidak jauh ke hulu sungai dari London. Semenjak itu, Westminster berangsur-angsur mengambil alih peranan London sebagai pusat bisnis dan pemerintahan nasional.[45]
Westminster Abbey adalah sebuah Situs Warisan Dunia dan salah satu bangunan tertua dan paling penting di London (lukisan oleh Canaletto, 1749).
Memasuki abad ke-12, institusi-insitusi pemerintah pusat yang sebelumnya senantiasa mengiringi keluarga kerajaan yang bepergian ke seluruh negeri menjadi semakin besar dan canggih dan juga terpusat di satu tempat, yaitu di Westminster, meskipun perbendaharaan kerajaan yang pindah dari Winchester memilih untuk menetap di Menara London. Dalam prosesnya, City of Westminster lambat laun berkembang menjadi ibu kota yang efektif dalam bidang pemerintahan. Namun kota tetangganya, City of London, tetap menjadi kota terbesar dan pusat perdagangan di Inggris yang berkembang di bawah pemerintahan tersendiri, yaitu Korporasi City of London. Pada tahun 1100, penduduk City of London berjumlah sekitar 18.000 jiwa, dan menjelang tahun 1300, jumlah tersebut membengkak menjadi 100.000 jiwa.[50]
Musibah Kematian Hitam yang melanda London pada pertengahan abad ke-14 menyebabkan London kehilangan hampir sepertiga dari total populasinya.[51] London juga menjadi sasaran dari Pemberontakan Petani yang meletus pada tahun 1381.[52]
Zaman modern awal
Selama Periode Tudor, gelombang reformasi yang terjadi di Inggris menyebabkan negara beralih ke arah mazhab Protestan, dan sebagian besar usaha di London berganti pemilik dari yang sebelumnya merupakan milik gereja menjadi milik swasta dan perorangan.[53] Dibukanya jalur pelayaran dari Belanda ke Inggris pada tahun 1565 menyebabkan terjadinya peningkatan aktifitas perdagangan di London.[54] Hal ini menyebabkan dibentuknya Royal Exchange pada tahun yang sama.[55] Merkantilisme yang semakin berkembang dan diikuti dengan tumbuhnya kongsi-kongsi perdagangan monopoli seperti Perusahaan Hindia Timur (EIC) menyebabkan meluasnya kegiatan perdagangan ke Dunia Baru (benua Amerika). London akhirnya menjadi pelabuhan utama di Laut Utara dan dipenuhi oleh para imigran yang datang dari wilayah Inggris lainnya dan juga dari luar negara. Jumlah penduduk London meningkat pesat dari sekitar 50.000 jiwa pada tahun 1530 menjadi 225.000 jiwa pada tahun 1605.[53]
Kebakaran Besar London yang menghanguskan sebagian besar kota pada tahun 1666.
Pada tahun 1666, Kebakaran Besar London pecah di Pudding Lane di tengah kota London dan dengan cepat menghanguskan bangunan-bangunan kayu yang memenuhi kota pada saat itu.[59] Upaya pembangunan kembali London setelah Kebakaran Besar memakan waktu hingga 10 tahun di bawah pengawasan Robert Hooke,[60][61] yang merupakan seorang arsitek London.[62] Pada tahun 1708, karya terbesar Christopher Wren, yaitu Katedral Santo Paulus selesai dibangun. Selama era George, kawasan-kawasan baru di sebelah barat London seperti Mayfair mulai dibangun. Sementara itu, pembukaan jembatan-jembatan baru yang menyeberangi Sungai Thames turut mendorong pembangunan di London Selatan. Sedangkan di sebelah timur, Pelabuhan London diperluas hingga ke hilir sungai.[63]
Pada tahun 1762, Istana Buckingham dibeli oleh George III dan kemudian istana ini diperbesar selama 75 tahun berikutnya. Pada abad ke-18, London dihantui oleh berbagai tindak kriminalitas. Oleh sebab itu, Bow Street Runners dibentuk pada tahun 1750 sebagai sebuah pasukan kepolisian yang profesional.[64] Kurang lebih 200 tindak kriminalitas dikenakan hukuman mati,[65] tidak terkecuali wanita dan anak-anak yang digantung cuma karena aksi pencurian kecil.[66] Lebih dari 74 persen anak-anak yang lahir di London meninggal sebelum menginjak usia lima tahun.[64] Warung kopi menjadi tempat yang paling ramai dan populer untuk mendiskusikan berbagai isu pada waktu itu. Selain itu, penduduk London juga menjadi semakin melek huruf dan perkembangan teknologi mesin cetak yang memperluas penyebaran berita juga berkembang pesat. Fleet Street di London pun kemudian menjadi pusat media di Inggris.[67]
Samuel Johnson mengatakan:
Kau tidak akan menemukan seorangpun, terutama kaum intelektual, yang akan bersedia meninggalkan London. Siapapun yang merasa bosan dengan London, maka ia bosan dengan kehidupannya; karena hanya di London terdapat segala kenikmatan hidup.—Samuel Johnson, 1777[68]
Sejarah terkini
Sebuah bom dijatuhkan oleh Jerman Nazi di jalanan London saat peristiwa The Blitz pada Perang Dunia II.
Pada tahun 1951, Festival Britania diadakan di South Bank. Peristiwa Kabut Besar yang terjadi pada tahun 1952 menyebabkan disahkannya Undang-Undang Udara Bersih 1956 yang mengakhiri fenomena kabut "sup kacang pis" yang sempat menodai nama baik London. Sejak tahun 1940-an dan seterusnya, London menjadi tempat tinggal bagi sejumlah besar imigran yang datang dari berbagai negara-negara bekas Imperium Britania seperti Jamaika, India, Bangladesh dan Pakistan. Hal ini menyebabkan London menjadi salah satu kota dengan kebudayaan yang paling beragam di Eropa.[64]
London telah menjadi pusat mode dunia jauh sebelum Paris menyandang status tersebut. Sejak pertengahan 1960-an, London menjadi pusat kebudayaan anak muda di seluruh dunia yang ditunjukkan dengan munculnya sub-budaya Swinging London yang bersumber dari King's Road, Chelsea dan Carnaby Street. Peranan London sebagai pusat mode dunia dibangkitkan kembali pada era kebudayaan skinhead dan punk. Pada tahun 1965, batas-batas politik London diperluas untuk memperhitungkan pertumbuhan daerah perkotaan. Oleh sebab itu, dibentuklah Majelis London yang baru. Saat terjadinya peristiwa The Troubles di Irlandia Utara, London menjadi sasaran dari serangan bom yang dilancarkan oleh Provisional IRA. Kesenjangan rasial yang merebak pada tahun 1980-an menyebabkan pecahnya Kerusuhan Brixton 1981. Jumlah populasi di London Raya terus menurun dalam dekade-dekade setelah Perang Dunia II, diperkirakan terjadi penyusutan jumlah penduduk London dari 8,6 juta pada tahun 1939 menjadi 6,8 juta pada 1980-an. Pelabuhan-pelabuhan utama di London berpindah ke arah hilir sungai di Felixstowe dan Tilbury, dengan kawasan London Docklands yang menjadi pusat regenerasi sebagai bagian dari proyek pembangunan Canary Wharf yang lahir akibat dampak dari kebangkitan London sebagai pusat keuangan dunia pada tahun 1980-an.
Pembatas Thames selesai dibangun pada tahun 1980 dengan tujuan untuk melindungi London dari ancaman air pasang dari Laut Utara. Majelis London Raya dibubarkan pada tahun 1986, hal ini menjadikan London sebagai satu-satunya kota metropolitan di dunia yang beroperasi tanpa pemerintahan pusat. Pada tahun 2000, pemerintahan di seluruh London dipulihkan dengan pembentukan Otoritas London Raya. Untuk menyambut kedatangan abad ke-21, dibangunlah Millennium Dome, Mata London dan Jembatan Millennium. Pada tanggal 7 Juli 2005, tiga buah kereta bawah tanah London Underground dan sebuah bus bertingkat dibom dalam serangkaian serangan teroris.[72]
Pemerintahan
Pemerintahan lokal
Pemerintahan London terdiri dari dua tingkat, yaitu tingkat strategis seluruh kota dan tingkat lokal. Pemerintahan seluruh kota dikoordinasikan oleh Otoritas London Raya (Greater London Authority/GLA), sementara pemerintahan lokal dilaksanakan oleh 33 buah otoritas yang lebih kecil.[73] GLA terdiri dari dua komponen yang dipilih melalui pemilihan umum, yaitu Walikota London (Mayor of London) yang memegang kekuasaan eksekutif, dan Majelis London (London Assembly) yang mengevaluasi keputusan-keputusan walikota serta menerima atau menolak proposal anggaran kota setiap tahunnya. Markas besar GLA berada di City Hall yang terletak di Southwark. Walikota London saat ini dijabat oleh Boris Johnson. Strategi perencanaan walikota diterbitkan dalam sebuah dokumen yang disebut sebagai Rencana London, dokumen ini terakhir kali direvisi pada tahun 2011.[74] Otoritas lokal terdiri atas majelis-majelis dari 32 borough London serta Korporasi City of London.[75] Lembaga-lembaga ini bertanggung jawab atas sebagian besar tata pemerintahan lokal, misalnya perencanaan lokal, sekolah, pelayanan sosial, jalan raya lokal dan pengumpulan sampah. Fungsi-fungsi tertentu seperti manajemen limbah, dikelola secara bersama-sama. Pada tahun 2009-2010, total anggaran yang dikeluarkan untuk belanja Majelis London dan GLA tercatat lebih dari 22 miliar ₤ (14,7 miliar ₤ untuk borough dan 7,4 miliar ₤ untuk GLA).[76]Kepolisian di London Raya, dengan pengecualian City of London, berada di bawah naungan Layanan Kepolisian Metropolitan dan diawasi oleh Otoritas Kepolisian Metropolitan. City of London memiliki badan kepolisian tersendiri, yaitu Kepolisian City of London.[77] Polisi Transportasi Inggris bertanggung jawab atas keamanan di layanan transportasi National Rail dan London Underground.[78]
London Fire Brigade (Pasukan Pemadam Kebakaran London) merupakan badan resmi yang bertanggung jawab atas pemadaman kebakaran di London Raya. Badan ini dikelola oleh Otoritas Perencanaan Darurat dan Pemadam Kebakaran London serta merupakan layanan pemadam kebakaran terbesar ketiga di dunia.[79] National Health Service/NHS (Layanan Kesehatan Nasional) dan layanan ambulan disediakan oleh London Ambulance Service (LAS) NHS Trust, yang mana ini juga menjadi layanan ambulan terbesar ketiga di dunia.[80] Sebuah badan amal bernama London Air Ambulance beroperasi bersama LAS saat peranannya diperlukan. Her Majesty's Coastguard dan Royal National Lifeboat Institution ditugaskan untuk beroperasi di Sungai Thames guna mengatur lalu lintas sungai.[81][82]
Downing Street Nomor 10, kediaman resmi Perdana Menteri Britania Raya di London.
Pemerintahan nasional
London merupakan pusat Pemerintahan Britania Raya yang berkediaman di sekitar Istana Westminster. Sebagian besar departemen pemerintahan terletak di dekat Gedung Parlemen, terutama di sepanjang Whitehall, termasuk kediaman resmi Perdana Menteri di Downing Street Nomor 10.[83] Parlemen Britania sering disebut sebagai "induk dari semua Parlemen" (walaupun julukan ini pada awalnya ditujukan hanya untuk Parlemen Inggris oleh John Bright) karena telah menjadi model umum bagi sebagian besar Sistem Parlemen negara-negara di dunia dan Undang-Undang Parlemen-nya juga telah menciptakan parlemen bagi negara lain.[84]Geografi
Lingkup
Jalur M25 Motorway, yang dianggap sebagai "batas London yang sesungguhnya".
Kode area telepon London (020) mencakup area yang lebih besar, cakupannya lebih kurang sama dengan luas London Raya, namun beberapa kawasan pinggiran ditiadakan dan beberapa kawasan di luar London disertakan. Kawasan dalam lingkungan jalan tol M25 Motorway juga sering dianggap sebagai "London yang sesungguhnya",[88] karena batas London Raya seringkali diukur dengan patokan jalan tol tersebut di beberapa tempat.[89]
Perluasan kawasan perkotaan dibatasi oleh Metropolitan Green Belt,[90] meskipun terdapat beberapa kawasan yang melampaui batasnya. Alhasil, kawasan-kawasan ini juga digolongkan sebagai kawasan perkotaan London Raya. Dalam beberapa kasus, London Raya dibagi menjadi London Dalam dan London Luar.[91] Kawasan perkotaan dibelah oleh aliran Sungai Thames ke Utara dan Selatan, dengan kawasan London Tengah berada di dalamnya. Koordinat pusat London, secara tradisional dianggap berada di Palang Eleanor di Charing Cross, di dekat persimpangan Trafalgar Square dan Whitehall, kira-kira 51°30′26″N 00°07′39″W.[92]
Status
Dalam kawasan London, City of London dan City of Westminster memiliki status sebagai kota, sedangkan City of London dan kawasan London Raya yang selebihnya merupakan dua county ceremonial yang terpisah.[93] Kawasan London Raya saat ini sebenarnya juga mencaplok wilayah-wilayah yang dulunya merupakan bagian dari county-county tua seperti Middlesex, Kent, Surrey, Essex dan Hertfordshire.[94] Status London sebagai ibu kota Inggris dan Britania Raya faktanya tidak pernah dikonfirmasi dan disahkan secara resmi oleh undang-undang atau dalam bentuk tertulis.[catatan 2]Status London sebagai ibu kota de facto dibentuk melalui konvensi konstitusional yang termaktub dalam konstitusi tak bertulis Britania Raya. Ibu kota Inggris berpindah ke London dari Winchester saat Istana Westminster berkembang menjadi kediaman tetap keluarga kerajaan pada abad ke-12 dan ke-13. Oleh sebab itu, London juga turut serta menjadi pusat pemerintahan nasional.[98] Baru-baru ini, London Raya ditetapkan sebagai sebuah region di Inggris yang dikenal sebagai London pada konteks masa kini.[6]
Topografi
London Raya meliputi kawasan seluas 1.583 km² (611 mil²), yang didiami oleh sekitar 7.172.036 jiwa penduduk pada tahun 2001 dengan kepadatan 4.542 penduduk per kilometer persegi (11.760/sq mi). Kawasan yang lebih luas yang disebut sebagai Kawasan Metropolitan London meliputi kawasan seluas 8.382 km² (3,236 mil²) dengan jumlah 12.653.500 jiwa penduduk dan kepadatan 1.510 penduduk per kilometer persegi (3.900/sq mi).[99] Topografi utama London Modern adalah Sungai Thames yang mengalir melintasi London dari barat daya ke timur. Lembah Thames adalah sebidang dataran banjir yang dikelilingi oleh bukit-bukit landai seperti Bukit Parlemen, Bukit Addington, dan Bukit Primrose. Sungai Thames dahulu lebih luas dan lebih dangkal dengan kawasan paya yang luas; ketika air pasang, lebar pesisirnya mencapai lima kali dari ukuran saat ini.[100]Sejak era Victoria, Sungai Thames telah menjalani proses penambakan yang menyeluruh, sehingga kebanyakan anak-anak sungainya kini mengalir di bawah tanah London. Sungai Thames adalah sebuah sungai pasang surut, akibatnya London rentan terhadap banjir.[101] Ancaman banjir ini semakin meningkat dari waktu ke waktu karena meningginya air pasang yang disebabkan oleh dataran Inggris yang 'miring' secara perlahan (ke arah atas di utara dan ke arah bawah di selatan) akibat fenomena pasca-glasial.[102]
Pada tahun 1974, pembangunan Pembatas Thames dimulai di sepanjang Sungai Thames di Woolwich untuk mengatasi ancaman banjir. Meskipun proyek ini ditargetkan akan bisa difungsikan hingga tahun 2070, namun konsep untuk pembesaran dan desain ulang pembatas ini sudah dibahas.[103]
Iklim
London memiliki iklim laut sedang yang serupa dengan sebagian besar kawasan selatan Britania. Meskipun dikenal dengan reputasinya sebagai kota hujan, London menerima curah hujan dalam setahun lebih sedikit dibandingkan dengan Roma (834 mm (32.8 in), atau Bordeaux (923 mm (36.3 in).[104] Musim dingin pada umumnya agak dingin sampai terbentuknya es di kawasan pinggir kota dengan rata-rata dua kali seminggu pada bulan November hingga Maret. Salju biasanya turun sekitar 4 atau 5 kali setahun pada bulan Desember hingga Februari. Jarang sekali salju turun pada bulan Mei dan April namun kadang-kadang terjadi setiap 2-3 tahun sekali. Suhu musim dingin jarang turun di bawah kisaran −4 °C (24.8 °F) ataupun mencapai 14 °C (57.2 °F). Selama musim dingin tahun 2010, London mengalami suhu terendah, yaitu −14 °C (6.8 °F) di Northolt dan salju terpadat turun untuk pertama kalinya sejak dua dekade terakhir, yang mana hal ini menjadi gangguan serius bagi infrastruktur transportasi London.Musim panas di London pada umumnya hangat, dan terkadang panas, hawa panas ini turut disebabkan oleh fenomena pulau bahang perkotaan yang menyebabkan suhu di pusat kota London 5 °C (9 °F) lebih panas ketimbang kawasan pinggiran kota. Suhu musim panas rata-rata di London adalah 24 °C (75.2 °F). Secara umum, terdapat 7 hari dalam setahun di mana suhunya di atas 30 °C (86.0 °F) dan 2 hari dalam setahun yang suhunya di atas 32 °C (89.6 °F). Suhu 26 °C (80 °F) biasanya terjadi sekali dalam seminggu mulai pertengahan Juni hingga akhir Agustus.
Selama gelombang panas Eropa 2003, terdapat 14 hari berturut-turut di mana suhu di London berada di atas 30 °C (86.0 °F) dan 2 hari berturut-turut di mana suhu melonjak hingga mencapai 38 °C (100.4 °F) yang menyebabkan ratusan jiwa tewas akibat cuaca panas.[105][106] Hujan umumnya terjadi pada sekitar 2 dari 10 hari di musim panas. Musim semi dan gugur adalah musim campuran dan kebanyakan menyenangkan. Pada tanggal 1 Oktober 2011, suhu udara di London mencapai 30 °C (86.0 °F) dan pada bulan April 2011 mencapai 28 °C (82.4 °F). Namun dalam beberapa tahun terakhir pada bulan-bulan ini juga turun salju. Suhu ekstrem berkisar dari −10 °C (14.0 °F) hingga 379 °C (714.2 °F).
Data iklim untuk London (Greenwich) | |||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Bulan | Jan | Feb | Mar | Apr | Mei | Jun | Jul | Ags | Sep | Okt | Nov | Des | Tahun |
Catatan tertinggi °C (°F) | 14.0 (57.2) |
19.7 (67.5) |
21.0 (69.8) |
26.9 (80.4) |
31.0 (87.8) |
35.0 (95) |
35.5 (95.9) |
37.9 (100.2) |
30.0 (86) |
28.8 (83.8) |
19.0 (66.2) |
15.0 (59) |
37,9 (100,2) |
Rata-rata tertinggi °C (°F) | 8.1 (46.6) |
8.4 (47.1) |
11.4 (52.5) |
14.2 (57.6) |
17.9 (64.2) |
21.1 (70) |
23.5 (74.3) |
23.2 (73.8) |
19.9 (67.8) |
15.6 (60.1) |
11.2 (52.2) |
8.3 (46.9) |
15,2 (59,4) |
Rata-rata terendah °C (°F) | 2.3 (36.1) |
2.1 (35.8) |
3.9 (39) |
5.5 (41.9) |
8.7 (47.7) |
11.7 (53.1) |
13.9 (57) |
13.7 (56.7) |
11.4 (52.5) |
8.4 (47.1) |
4.9 (40.8) |
2.7 (36.9) |
7,4 (45,3) |
Catatan terendah °C (°F) | -10.0 (14) |
-9.0 (15.8) |
-8.0 (17.6) |
-2.0 (28.4) |
-1.0 (30.2) |
5.0 (41) |
7.0 (44.6) |
6.0 (42.8) |
3.0 (37.4) |
-4.0 (24.8) |
-5.0 (23) |
-7.0 (19.4) |
-10,0 (14) |
Presipitasi mm (inches) | 55.2 (2.173) |
40.8 (1.606) |
41.6 (1.638) |
43.6 (1.717) |
49.3 (1.941) |
44.9 (1.768) |
44.5 (1.752) |
49.5 (1.949) |
49.1 (1.933) |
68.5 (2.697) |
59.0 (2.323) |
55.0 (2.165) |
601,5 (23,681) |
Curah salju cm (inches) | 24.4 (9.61) |
10.8 (4.25) |
2.7 (1.06) |
0.4 (0.16) |
0 (0) |
0 (0) |
0 (0) |
0 (0) |
0 (0) |
0 (0) |
0.2 (0.08) |
8.2 (3.23) |
46,7 (18,39) |
% Kelembaban | 91 | 89 | 91 | 90 | 92 | 92 | 93 | 95 | 96 | 95 | 93 | 91 | 92,3 |
Rata-rata hari berhujan (≥ 1 mm) | 10.9 | 8.1 | 9.8 | 9.3 | 8.5 | 8.4 | 7.0 | 7.2 | 8.7 | 9.3 | 9.3 | 10.1 | 106,6 |
Rata-rata hari bersalju | 4 | 4 | 3 | 1 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 1 | 3 | 16 |
Sunshine hours | 45.9 | 66.1 | 103.2 | 147.0 | 185.4 | 180.6 | 190.3 | 194.4 | 139.2 | 109.7 | 60.6 | 37.8 | 1.460,2 |
Sumber #1: Catatan tertinggi dan terendah dari BBC Weather,[107] kecuali untuk bulan Agustus dan Februari maksimum dari Met Office[108] [109] | |||||||||||||
Sumber #2: Semua data lainnya berasal dari Met Office,[110] kecuali untuk kelembaban dan salju berasal dari NOAA[111] |
Kawasan
Selain 33 borough resmi ini, London juga terbagi kepada kawasan-kawasan tidak resmi seperti Bloomsbury, Mayfair, Wembley dan Whitechapel. Nama-nama ini cuma sebutan informal saja, mencerminkan nama-nama desa yang diserap akibat dari perluasan kota, ataupun unit-unit pemerintahan yang sudah tergantikan seperti paroki dan bekas borough. Nama-nama tersebut masih digunakan secara turun-temurun untuk menyebut kawasan lokal yang mempunyai ciri tersendiri tetapi tanpa batas resmi seperti pada saat ini.
Kawasan West End merupakan pusat hiburan dan perbelanjaan utama yang menarik para wisatawan ke London.[115] Di kawasan London Barat terletak perumahan mahal di mana harga tanah mencapai angka puluhan juta pound.[116] Rata-rata harga properti di Kensington dan Chelsea adalah £ 894.000, tidak jauh berbeda dengan harga rata-rata di sebagian besar pusat kota London.[117]
Kawasan East End merupakan kawasan yang paling dekat dengan lokasi Pelabuhan London yang asli. Kawasan ini ramai dengan penduduk imigran, dan juga merupakan salah satu kawasan termiskin di London.[118] Sebagian besar kegiatan perindustrian terdapat London Timur. Tempat-tempat terlantar di seluruh kawasan ini dibangun kembali sebagai bagian dari proyek Thames Gateway, termasuk London Riverside dan Lower Lea Valley yang dibangun menjadi Taman Olimpiade dan Paralimpiade Musim Panas 2012.[118]
Arsitektur
The Shard, yang merupakan gedung pencakar langit tertinggi di London dan di Eropa.
Stasiun Battersea Power yang dibangun di sisi sungai di barat daya pada tahun 1939 merupakan salah satu markah tanah lokal. Beberapa stasiun pemberhentian kereta api di London merupakan salah satu contoh terbaik yang dihasilkan dari arsitektur Victoria, terutama St. Pancras dan Paddington.[120] Kepadatan bangunan di London bervariasi, dengan kepadatan perkantoran yang tinggi terdapat di pusat kota, sedangkan kepadatan perumahan yang tinggi berada di London Dalam dan kepadatan yang rendah terdapat di pinggiran kota.
Monumen Kebakaran Besar di City of London tidak hanya berfungsi sebagai peringatan atas Kebakaran Besar London yang berawal dari sana, namun juga menyediakan pemandangan kota yang terhampar luas bagi para pengunjung yang naik ke puncaknya. Gerbang-gerbang Marble dan Wellington yang masing-masing terletak di ujung utara dan selatan Park Lane, mempunyai relevansi dengan keluarga kerajaan, begitu juga dengan Albert Memorial dan Royal Albert Hall di Kensington. Kolom Nelson adalah sebuah monumen nasional di Trafalgar Square yang menjadi salah satu titik pusat dari pusat kota. Bangunan-bangunan tua sebagian besar terbuat dari bata, kebanyakan menggunakan bata London yang berwarna kuning atau merah-oranye, dan terkadang juga dilapisi dengan semen putih.[121]
Di kawasan-kawasan yang lebih padat, sebagian besar struktur terdiri dari bangunan bertingkat menengah dan tinggi. Pencakar-pencakar langit di London seperti 30 St Mary Axe, Tower 42, Broadgate Tower dan One Canada Square biasanya dijumpai di dua kawasan keuangan, yaitu City of London dan Canary Wharf. Pembangunan gedung-gedung tinggi dilarang di beberapa tempat dengan alasan akan menghalangi pemandangan yang terlindung dari Katedral Santo Paulus dan bangunan bersejarah lainnya. Namun demikian, ada sejumlah gedung pencakar langit sangat tinggi yang dapat ditemukan di pusat kota London, di antaranya The Shard, yang merupakan gedung tertinggi di Eropa.
Bangunan-bangunan modern terkenal lainnya di London antara lain City Hall di Southwark yang menonjol dengan bentuk ovalnya yang khas,[122] dan Perpustakaan Britania di Somers Town/Kings Cross. Sedangkan tempat yang dulunya merupakan lokasi dari Millennium Dome yang terletak di tepi Sungai Thames di sebelah timur Canary Wharf saat ini digunakan sebagai tempat pertunjukan bernama O2 Arena.
Panorama London dilihat dari Sungai Thames pada saat senja, dengan Jembatan Menara, Tower 42 dan 30 St Mary Axe tampak di kejauhan.
Taman kota
Pemandangan udara Taman Hyde.
Di dekat pusat London juga terdapat Taman-Taman Kerajaan yang lebih kecil, antara lain Taman Green dan Taman St. James.[126] Taman Hyde terkenal khususnya sebagai tempat menggelar acara olahraga dan konser terbuka. Di luar pusat kota terdapat sejumlah taman besar, termasuk bekas-bekas Taman Kerajaan seperti Taman Greenwich di kawasan tenggara,[127] Taman Bushy dan Taman Richmond di barat daya,[128][129] serta Taman Victoria di timur. Bukit Primrose yang terletak di utara Taman Regent merupakan tempat favorit untuk menyaksikan latar langit (skyline) kota London.
Ada juga ruang-ruang terbuka tidak resmi dan terbentuk secara alami, misalnya Hampstead Heath yang memiliki luas 320-hektare (790 acre) di London Utara.[130] Lokasi ini juga mencakup Kentwood House, yaitu bekas kediaman megah orang terpandang yang saat ini populer sebagai atraksi wisata pada bulan-bulan musim panas di mana konser musik klasik rutin diadakan di pinggir danau yang menarik ribuan pengunjung setiap akhir pekan untuk menikmati musik, pemandangan dan pesta kembang api.[131]
Demografi
Perkiraan ONS tahun 2010[132] | |
---|---|
Negara asal | Populasi |
263.000 | |
122.000 | |
121.000 | |
115.000 | |
93.000 |
Sensus Britania Raya 2001[133] | |
---|---|
Negara asal | Populasi |
5.230.155 | |
172.162 | |
157.285 | |
84.565 | |
80.319 | |
68.907 | |
66.658 | |
66.311 | |
49.932 | |
46.513 | |
45.888 | |
45.506 | |
44.622 | |
41.488 | |
39.818 | |
39.128 | |
38.694 | |
38.130 | |
33.831 | |
32.082 | |
27.494 |
Bagaimanapun juga, kawasan perkotaan London juga mencakup kawasan-kawasan yang berada di luar batas-batas London Raya dan merupakan tempat tinggal bagi 8.278.251 jiwa penduduk pada tahun 2001,[26] sedangkan kawasan metropolitan London yang lebih luas ditempati oleh sekitar 12 hingga 14 juta jiwa.[27][28] Menurut Eurostat, London merupakan kota dan kawasan metropolitan yang paling banyak penduduknya di kawasan Uni Eropa serta yang kedua terbanyak di benua Eropa (atau yang ketiga jika mengikutsertakan Istanbul). Selama periode 1991–2001, sekitar 726.000 imigran tiba di London.[135]
Kelompok etnis
Chinatown, London saat menyambut Imlek.
Di sekolah-sekolah umum di London, jumlah anak-anak keturunan kulit hitam dan Asia lebih banyak dibandingkan dengan jumlah anak-anak kulit putih, dengan perbandingan 6 : 4.[137] Namun, jumlah anak-anak kulit putih mewakili 62 persen dari total 1.498.700 jiwa penduduk London yang berusia antara 0 hingga 15 tahun berdasarkan perkiraan tahun 2009 oleh Kantor Statistik Nasional Britania Raya, dengan rincian 55,7 persen keturunan kulit putih Britania (termasuk Wales, Skotlandia dan Irlandia Utara), 0,7 persen kulit putih Irlandia dan 5,6 persen adalah kulit putih lainnya.[138] Pada bulan Januari 2005, sebuah survei mengenai keragaman etnis dan agama di London menemukan bahwa terdapat 300 bahasa yang dituturkan dan lebih dari 50 komunitas non-pribumi yang jumlahnya lebih dari 10.000 jiwa di London.[139] Data dari Kantor Statistik Nasional Britania Raya menunjukkan bahwa pada tahun 2010, jumlah penduduk kelahiran asing di London adalah 2.650.000 jiwa (33 persen), angka ini meningkat dari 1.630.000 jiwa pada tahun 1997.
Sensus pada tahun 2001 menunjukkan bahwa 27,1 persen penduduk London Raya lahir di luar Britania Raya.[140] Tabel di sebelah kanan menunjukkan 20 negara asing yang paling dominan dalam komposisi penduduk London pada tahun 2001, sesuai dengan data sensus terakhir Britania Raya yang dipublikasikan.[133] Sebagian besar keturunan Britania-Jerman yang menjadi warga negara Britania Raya berasal dari anggota Angkatan Bersenjata Britania saat bertugas di Jerman.[141] Perkiraan Kantor Statistik Nasional menunjukkan bahwa lima besar kelahiran negara asing yang tinggal di London pada periode Juli 2009 hingga Juni 2010 berasal dari India, Polandia, Republik Irlandia, Bangladesh dan Nigeria.[132]
Agama
Agama di London (sensus 2001) | ||||
---|---|---|---|---|
Agama | Persen | |||
Kristen | 58.2% | |||
Tanpa agama | 15.8% | |||
Tidak menyatakan agama | 8.7% | |||
Islam | 8.5% | |||
Hindu | 4.1 | |||
Yahudi | 2.1% | |||
Sikh | 1.5% | |||
Budha | 0.8% | |||
Lain-lain | 0.2% | |||
Masjid Pusat London di London Utara. Islam adalah agama terbesar kedua di London.
London secara tradisional merupakan sebuah kota Kristen yang memiliki sejumlah besar gereja-gereja, khususnya di City of London. Di antaranya yang paling terkenal adalah Katedral Santo Paulus di City serta Katedral Southwark di sebelah selatan Sungai Thames yang merupakan pusat pemerintahan Anglikan,[143] sedangkan Uskup Agung Canterbury, yaitu uskup utama Gereja Inggris dan Komuni Anglikan di seluruh dunia, berkediaman di Istana Lambeth di Borough Lambeth.[144]
Upacara-upacara kebesaran nasional dan kerajaan diadakan di Katedral Santo Paulus atau di Westminster Abbey.[145] Westminster Abbey ini tidak sama dengan Katedral Westminster yang terletak disebelahnya, yang mana katedral tersebut merupakan katedral Katolik Roma yang terbesar di Inggris.[146] Walaupun gereja Anglikan banyak tersebar di London, namun jumlah penganut Anglikan sangat sedikit. Berdasarkan statistik dari Gereja Inggris, partisipasi kehadiran warga London di gereja-gereja semakin lama semakin menurun.[147]
London juga merupakan tempat tinggal bagi komunitas-komunitas Muslim, Hindu, Sikh, dan Yahudi yang cukup besar penganutnya. Sebagian besar umat Muslim tinggal di Tower Hamlets dan Newham; tempat ibadah Muslim yang paling penting adalah Masjid Pusat London yang terletak di samping Taman Regent.[148] Setelah naiknya harga minyak, semakin banyak warga Muslim kaya dari Timur Tengah yang membangun tempat tinggal di sekitar Mayfair dan Knightsbridge di London Barat.[149][150] London juga menjadi lokasi dari masjid terbesar di Eropa Barat, yakni Masjid Baitul Futuh milik Jemaat Ahmadiyah.[147]
Kebanyakan umat Hindu menetap di Borough Brent dan Harrow. Di Harrow terdapat salah satu Kuil Hindu terbesar di Eropa, yaitu Kuil Neasden.[151] Sedangkan komunitas Sikh tersebar di London Timur dan Barat, di mana di kawasan ini juga terdapat kuil Sikh terbesar di luar India.[152]
Mayoritas penganut Yahudi Inggris tinggal di London, dan kebanyakan menetap di Stamford Hill, Stanmore, Golders Green, Hampstead, Hendon dan Edgware di London Utara. Jemaat Stanmore dan Canons Park mempunyai anggota terbesar di kalangan jemaat-jemaat Ortodoks di Eropa, menyaingi Jemaat Ilford (juga di London) pada tahun 1998.[153] Komunitas Yahudi mendirikan Forum Yahudi London pada tahun 2006 sebagai respon terhadap pertumbuhan penganut Yahudi di London.[154]
Perekonomian
Canary Wharf merupakan pusat bisnis dan keuangan utama di dunia, dan juga lokasi dari bangunan-bangunan tertinggi di Britania Raya.
Kantor pusat BBC di Portland Place, London.
Separo lebih dari total 100 perusahaan terkemuka di Britania Raya (FTSE 100) dan 100 lebih dari total 500 perusahaan terbesar di Eropa memiliki kantor pusat di London. Lebih dari 70 persen perusahaan-perusahaan FTSE 100 terletak di dalam kawasan metropolitan London, dan 75 persen dari perusahaan-perusahaan Fortune 500 juga memiliki kantor cabang di London.[159]
Di samping pelayanan profesional, perusahaan-perusahaan media Britania Raya juga terkonsentrasi di London. Oleh sebab itu, industri distribusi media merupakan sektor kedua yang paling kompetitif di London.[160] Salah satu perusahaan media yang paling banyak menyerap tenaga kerja adalah perusahaan penyiaran publik BBC ataupun perusahaan penyiaran swasta yang banyak tersebar di London. Sebagian besar surat kabar yang beredar ke seluruh dunia disunting di London. Selain itu, London merupakan pusat ritel utama di dunia. Pada tahun 2010, kota ini tercatat sebagai kota dengan penjualan ritel non-pangan tertinggi di dunia dengan total pendapatan sekitar £ 64.2 miliar.[161] Pelabuhan London merupakan pelabuhan terbesar kedua di Britania Raya, mengoperasikan kurang lebih 45 miliar ton barang dagangan setiap tahunnya.[162]
London memiliki lima kawasan bisnis utama, yaitu City of London, Westminster, Canary Wharf, Camden & Islington dan Lambeth & Southwark. London juga menjadi kota di mana harga propertinya merupakan yang termahal di dunia.[163][164]
Pariwisata
London terkenal sebagai salah satu tujuan wisata favorit di dunia dengan berbagai atraksi baik yang berasal dari masa lampau maupun yang sangat modern. Pariwisata merupakan salah satu industri utama di London yang menyerap tenaga kerja sebanyak 350.000 pekerja tetap pada tahun 2003,[165] sedangkan pengeluaran wisatawan setiap tahunnya berjumlah sekitar £15 miliar.[166] London menarik lebih dari 14 juta wisatawan mancanegara setiap tahunnya. Hal ini menjadikan London sebagai kota yang paling banyak dikunjungi di Eropa.[167] Di samping itu, London juga telah menarik sekitar 27 juta wisatawan "semalam inap" setiap tahunnya.[168] Berikut ini adalah 10 atraksi wisata yang paling banyak dikunjungi di London pada tahun 2010:[169]Transportasi
Transportasi merupakan salah satu dari empat kebijakan utama yang dikelola oleh Walikota London,[170] namun kontrol keuangan walikota tidak termasuk jaringan kereta api jarak panjang yang melintasi London. Pada tahun 2007, walikota diserahi tanggung jawab atas beberapa jalur kereta api lokal yang selanjutnya membentuk jaringan London Overground, trem, dan bus. Jaringan transportasi umum ini dikelola oleh Transport for London (TfL), dan merupakan salah satu yang jaringan transportasi yang paling luas di dunia. Bersepeda adalah cara yang semakin populer untuk berkeliling London. Kampanye bersepeda di London digalakkan untuk mewujudkan lingkungan yang lebih sehat.[171]Jalur-jalur yang membentuk London Underground, termasuk trem dan bus, menjadi bagian dari sistem transportasi terpadu pada tahun 1933 setelah dibentuknya Badan Transportasi Penumpang London (London Passenger Transport Board, LPTB) atau London Transport. Saat ini, Transport for London (TfL) merupakan badan wajib yang bertanggungjawab atas sebagian besar sistem transportasi di London Raya. Badan ini dijalankan oleh sebuah lembaga dan seorang komisaris yang ditunjuk oleh Walikota London.[172]
Heathrow adalah bandar udara tersibuk di dunia dalam hal lalu lintas penerbangan internasional.[173][174]
Transportasi udara
London merupakan pusat transportasi udara internasional dengan kawasan udara kota yang terbesar di dunia. Delapan bandar udara menggunakan kata London dalam penamaannya, namun hanya enam dari bandara-bandara tersebut yang disinggahi oleh kebanyakan lalu lintas udara. Bandar Udara Internasional London Heathrow di Hillingdon, London Barat, merupakan bandar udara tersibuk di dunia dalam hal lalu lintas penumpang internasional, dan juga merupakan pangkalan utama dari maskapai penerbangan nasional Britania Raya; British Airways.[175] Pada bulan Maret 2008, terminal kelima dari bandar udara ini dibuka.[176] Ada rencana untuk membangun landasan pacu ketiga dan terminal keenam namun rencana ini dibatalkan oleh Pemerintah Koalisi pada tanggal 12 Mei 2010.[177] Pada bulan Mei 2011, sistem angkutan cepat dibuka di Heathrow untuk menghubungkan bandara dengan tempat parkir yang berada di dekatnya.[178]Lalu lintas penerbangan internasional serta penerbangan lokal yang bertarif rendah juga dikelola oleh Bandar Udara London Gatwick, yang terletak di West Sussex, London Selatan.[179]
Bandar Udara London Stansted yang terletak di Essex, London Timur, merupakan pangkalan utama bagi maskapai Ryanair, sedangkan Bandar Udara London Luton di Bedfordshire, London Utara khusus untuk penerbangan jarak dekat.[180][181] Bandar Udara London City adalah bandar udara yang paling kecil dan letaknya paling di pusat, yang khusus melayani penumpang bisnis dan penerbangan jarak dekat berjadwal serta lalu lintas pesawat pribadi.[182]
Bandar Udara London Southend di Essex, London Timur adalah sebuah bandar udara regional kecil yang khusus melayani lalu lintas penerbangan murah jarak dekat. Baru-baru ini Bandar udara ini diperbarui secara besar-besaran; terminal penumpang baru dibangun, landasan pacu diperpanjang dan stasiun kereta baru yang menawarkan akses cepat ke kota juga dikembangkan. Bandar udara ini merupakan basis dari maskapai EasyJet.[183]
Transportasi darat
Bus dan trem
Bus tingkat berwarna merah adalah simbol ikonik dari kota London.
London mempunyai jaringan trem moden yang dikenal dengan nama Tramlink, yang berbasis di Croydon, London Selatan. Jaringan ini memiliki 39 halte, tiga rute dan mengangkut sekitar 26,5 juta penumpang pada tahun 2008. Sejak bulan Juni 2008, Tramlink dimiliki sepenuhnya oleh TfL dan TfL kemudian menganggarkan dana sebesar £ 54 juta hingga tahun 2015 untuk pemeliharaan, pembaruan, dan penambahan kapasitas armada Tramlink. Pada tahun 2009, rencana ini sudah mulai diterapkan.[188]
Kereta api
London Underground, atau yang lebih dikenal dengan sebutan "Tube", merupakan sistem transportasi massal kereta listrik bawah tanah yang tertua,[32] dan yang kedua terpanjang di dunia.[33] Sejak mulai beroperasi pada tahun 1863, sistem ini telah melayani 270 stasiun[189] dan terbentuk dari beberapa perusahaan swasta, di antaranya perusahaan kereta listrik bawah tanah yang pertama di dunia, yaitu City and South London Railway.[190]Lebih dari tiga juta perjalanan dilakukan setiap hari melintasi rangkaian rel bawah tanah London, dengan kata lain lebih dari 1 miliar per tahunnya.[191] Sebuah program investasi berusaha untuk mengatasi masalah kesesakan penumpang dan keutuhan sistem, di antaranya termasuk anggaran sebesar £7 miliar yang khusus diperuntukkan bagi penyelenggaraan Olimpiade Musim Panas 2012.[192] London juga dipuji sebagai kota besar yang memiliki transportasi umum terbaik.[193] Docklands Light Railway yang dibuka pada tahun 1987 merupakan sistem angkutan kereta listrik bawah tanah kedua yang lingkupnya lebih lebih kecil dan menggunakan kendaraan ringan seperti trem yang melayani rute Docklands dan Greenwich.
Terdapat juga sebuah jaringan kereta listrik di pinggiran kota, khususnya di London Selatan, yang memiliki rel bawah tanah yang lebih pendek. Di London juga terletak stasiun yang paling sibuk di Inggris, yaitu Stasiun London Waterloo, di mana lebih dari 184 juta penduduk menggunakan jasa stasiun ini setiap tahunnya (termasuk Stasiun London Waterloo East). Stasiun-stasiun ini menyediakan layanan kereta api ke London Tenggara dan Barat Daya, dan juga sebagian Tenggara dan Barat Daya Inggris.[194][195] Sebagian besar jalur kereta berakhir di pusat kota London, tepatnya di 18 stasiun terminal dengan pengecualian kereta Thameslink yang menghubungkan Bedford di utara dengan Brighton di selatan melalui Bandar Udara London Luton dan Gatwick.[196]
Sejak tahun 2007, jaringan kereta-cepat Eurostar menghubungkan St. Pancras International dengan kota-kota seperti Lille, Paris, dan Brussels. Waktu tempuh perjalanan ke Paris dan Brussels menjadi lebih cepat selama 2 jam-an dan satu jam 50 menit. Hal ini menjadikan London lebih dekat dengan dataran Eropa dibandingkan dengan wilayah Inggris lainnya karena terhubungnya jalur kereta High Speed 1 dengan Terowongan Channel.[197] Sementara itu kereta-kereta domestik berkecepatan tinggi dibuka pertama kalinya pada bulan Juni 2009 untuk menghubungkan Kent dengan London.[198]
Sepeda
Kegiatan bersepeda di London mengalami kebangkitan sejak awal tahun 2000. Pengendara sepeda menikmati cara yang lebih murah, dan seringkali lebih cepat dalam bepergian ke sekitar kota dibandingkan dengan menggunakan angkutan umum atau mobil pribadi.[199] Peluncuran Barclays Cycle Hire pada bulan Juli 2010 turut mendorong pertumbuhan pengendara sepeda di London.[200]Jalan raya
Meskipun sebagian besar arus lalu lintas yang melintas di pusat kota London dilayani oleh angkutan umum, namun mobil travel lebih diutamakan di kawasan pinggiran kota. Jalan lingkar dalam (di sekeliling pusat kota), jalan lingkar Utara dan Selatan (di pinggiran kota), dan Jalan bebas hambatan terkendali M25 (di luar kawasan pembangunan) mengelilingi London dan bersimpangan dengan sejumlah rute-rute jalan raya radial yang selalu sibuk, namun di antara jalan-jalan ini cuma sedikit yang menembus pedalaman London. Jalan raya M25 merupakan jalan lingkar yang terpanjang di dunia, dengan panjang sekitar 1.955 km (1,215 mil).[201] Jalan A1 dan M1 menghubungkan London dengan Edinburgh, Leeds dan Newcastle.Sebuah rencana mengenai jaringan lalu lintas jalan raya yang komprehensif di seluruh kota (Rencana Ringways) disusun pada tahun 1960, namun sebagian besar rencana itu dibatalkan pada awal tahun 1970. Pada tahun 2003, London Congestion Charge (Biaya Kemacetan London) diperkenalkan untuk mengurangi volume lalu lintas di pusat kota. Para pengendara diharuskan untuk membayar sebesar £ 10 per hari agar bisa berkendara di dalam zona yang digolongkan sebagai pusat kota London yang padat.[202][203] London juga terkenal karena kemacetan lalu lintasnya. Jalan bebas hambatan M25 menjadi jalan raya tersibuk di negara itu.[204] Kecepatan rata-rata mobil di jam-jam sibuk adalah 106 mpj (171 km/j).[205] Kebijakan London Congestion Charge ini telah terbukti efektif dalam meningkatkan pemanfaatan kereta dan bus oleh kurang lebih 20.000 orang. Selain itu, kebijakan ini juga berhasil mengurangi arus lalu lintas (terutama mobil pribadi) sebanyak 10 sampai 15 persen, dengan begitu turut meningkatkan kecepatan lalu lintas sebesar 10 sampai 15 persen, dan juga mengurangi angka kemacetan sebesar 20 sampai 30 persen.[206] Dalam beberapa tahun terakhir, rata-rata jumlah mobil yang memasuki pusat kota London pada hari kerja berkurang dari 195.000 ke 125.000 mobil.[207]
Transportasi air
Pelabuhan London dahulu pernah menjadi pelabuhan terbesar di dunia, namun saat ini pelabuhan tersebut hanya menjadi pelabuhan terbesar kedua di Britania Raya, yang mengelola sekitar 45 juta ton kargo setiap tahunnya.[162] Sebagian besar lalu lintas kapal yang menuju London berlabuh di Pelabuhan Tilbury yang lokasinya berada di luar kawasan London Raya.Pendidikan
Pendidikan tinggi
London merupakan salah satu kota yang menjadi pusat utama pendidikan tinggi dan penelitian di dunia, di mana sebanyak 43 universitas membentuk konsentrasi pendidikan tinggi terbesar di Eropa.[20] Pada tahun 2008/2009, populasi mahasiswa di London berjumlah 412.000 orang (kira-kira 17 persen dari total mahasiswa di Britania Raya), di mana 287.000 orangnya merupakan mahasiswa sarjana dan 118.000 lebihnya menuntut ilmu di tingkat pascasarjana.[208] Pada tahun 2008/2009 juga terdapat sekitar 97.150 mahasiswa asing di London, jumlah ini setara dengan kira-kira 25 persen dari keseluruhan mahasiswa asing di Britania Raya. [208]Sejumlah lembaga pendidikan tinggi terkemuka di dunia terletak di London. Berdasarkan Peringkat Universitas Dunia THE-QS pada tahun 2011, Imperial College London menduduki peringkat ke-6, sedangkan University College London (UCL) berada di peringkat ke-7 dan King's College London di peringkat ke-27 di dunia.[209] London School of Economics dikatakan sebagai lembaga ilmu pengetahuan sosial terkemuka di dunia dalam bidang pendidikan dan penelitian.[210] Selain itu, London Business School juga dianggap sebagai salah satu sekolah bisnis terunggul di dunia, apalagi pada tahun 2010, program MBA-nya mendapatkan penilaian tertinggi di dunia oleh Financial Times.[211]
Dengan jumlah 125.000 orang mahasiswa, Himpunan Universitas London merupakan universitas pendidikan jarak dekat yang terbesar di Eropa.[212] Ini mencakup empat universitas besar multi-fakultas, yaitu King's College London, Queen Mary, Royal Holloway, dan UCL, termasuk beberapa lembaga-lembaga pendidikan tinggi yang lebih kecil seperti Birkbeck, Institut Seni Courtauld, Goldsmiths, Guildhall School of Music and Drama, Institute of Education, Royal Academy of Music, dan sebagainya.[213] Masing-masing anggota Himpunan Universitas London ini menerapkan prosedur penerimaan mahasiswa baru tersendiri dan menawarkan ijazah yang juga tersendiri.
Selain perguran-perguruan tinggi di atas, terdapat juga sejumlah universitas di London yang berada di luar Himpunan Universitas London, misalnya Imperial College London, Universitas Brunel, City University London, Universitas Metropolitan London (universitas terbesar di London dengan jumlah mahasiswanya 34.000 orang),[214] Universitas Kingston, University of the Arts London (universitas seni terbesar di Eropa dengan konsentrasi pada disain, mode, komunikasi dan seni pertunjukan),[215] Universitas London Barat, Universitas London Timur, Universitas Westminster, Universitas South Bank London, dan Universitas Middlesex. Di samping itu, juga terdapat tiga universitas internasional di London, yakni Regent's College, Universitas Richmond, dan Universitas Schiller Internasional.
Bagian depan kampus Royal College of Music.
Pendidikan dasar dan menengah
Sebagian besar lembaga pendidikan dasar dan menengah di London adalah sekolah negeri yang dikelola oleh masing masing borough, namun juga terdapat beberapa sekolah swasta di London, termasuk sekolah-sekolah tua dan terkenal seperti City of London School, Harrow School, St Paul's School, Westminster School, dan Highgate School.Kebudayaan
Aksen
Aksen London lama atau yang sering disebut dengan aksen "Cockney" serupa dengan aksen kebanyakan penduduk di Inggris Tenggara. Aksen para 'Londoner' pada abad ke-21 sangat bervariasi, yang paling umum di antaranya adalah yang dituturkan oleh warga yang berusia di bawah 30-an. Namun beberapa fusi Cockney, Pengucapan yang Diterima (Received Pronunciation), dan seluruh aksen kelompok 'etnis', terutama dari etnis Karibia, juga dilabeli sebagai aksen Multicultural London English (MLE). [217]Hiburan
Di kawasan City of Westminster terletak distrik hiburan West End yang berpusat di sekitar Leicester Square, yang merupakan tempat diadakannya pemutaran perdana film-film dunia, dan juga ada Piccadilly Circus yang terkenal dengan papan-papan iklan elektronik raksasanya.[218] Di sini juga terdapat kawasan teater London, juga berbagai bioskop, bar, klub dan restoran-restoran, termasuk kawasan Chinatown di Soho, dan di sebelah timurnya terletak Covent Garden, yakni sebuah kawasan yang penuh dengan deretan toko-toko. Royal Ballet, English National Ballet, Royal Opera dan English National Opera juga berbasis di London dan secara rutin mengadakan pertunjukan di Royal Opera House, Coliseum Theatre, Sadler's Wells Theatre dan Royal Albert Hall di samping juga melakukan tur ke seluruh negara.[219]Upper Street di Islington yang panjangnya kurang lebih 1 mil (1.6 km) membentang ke utara dari Angel. Kawasan ini merupakan jalan raya yang mempunyai bar dan restoran yang paling banyak dibandingkan dengan jalan lainnya di Britania Raya.[220] Kawasan perbelanjaan yang paling sibuk di Eropa juga terletak di London, yakni jalan Oxford Street, yang panjangnya sekitar 1 mil (1.6 km), yang juga menjadi jalan perbelanjaan terpanjang di Britania Raya. Oxford Street adalah lokasi dari sejumlah besar pengecer dan department store kelas atas, termasuk Selfridges yang terkenal.[221] Di barat daya terdapat Knightsbridge, yang merupakan lokasi dari Harrods Department Store yang juga terkenal.
Perayaan Trooping the Colour.
London juga memiliki berbagai perayaan tahunan, dimulai dengan Parade Tahun Baru di awal tahun, pertunjukan kembang api di Mata London, di mana perayaan ini merupakan pesta jalanan terbesar kedua di dunia, juga ada Karnaval Notting Hill yang diadakan selama "Bank Holiday" pada akhir bulan Agustus setiap tahunnya. Sementara pesta-pesta tradisional di London di antaranya adalah perayaan Lord Mayor's Show pada bulan November, yaitu sebuah acara yang sudah diselenggarakan selama berabad-abad untuk merayakan penobatan tahunan Lord Mayor City of London dengan prosesi perayaan yang berlangsung di sepanjang jalan kota, serta Trooping the Colour pada bulan Juni, yaitu sebuah kontes militer resmi yang diadakan oleh rejimen-rejimen Persemakmuran dan Britania Raya untuk merayakan hari ulang tahun resmi Ratu.[223]
Sastra, film dan televisi
London telah menjadi latar tempat bagi berbagai karya sastra. Pusat-pusat sastra tradisional London adalah Hampstead (sejak awal abad ke-20) dan Bloomsbury. Di antara sastrawan yang menulis tentang London adalah Samuel Pepys, yang terkenal dengan buku hariannya yang mencatat mengenai peristiwa Kebakaran Besar pada tahun 1666. Selain itu juga ada Charles Dickens, yang merepresentasikan istilah London yang berkabut, dingin dan kotor pada era Victoria, dan Virginia Woolf yang dianggap sebagai salah satu sastrawan modern terkemuka pada abad ke-20.[224]Dalam kisah Canterbury Tales yang dikarang oleh Geoffrey Chaucer pada akhir abad ke-14, diceritakan bahwa para peziarah berangkat ke Canterbury dari penginapan Tabard di Southwark, London. William Shakespeare menghabiskan sebagian besar hidupnya dengan tinggal dan bekerja di London. Ben Jonson yang hidup sezaman dengan Shakespeare juga menetap di London, oleh sebab itu separo dari karya-karyanya—khususnya drama The Alchemist—berlatarkan kota ini.[224] A Journal of the Plague Year (1722) yang dikarang oleh Daniel Defoe adalah karya fiksi yang mengisahkan mengenai peristiwa Wabah Besar London tahun 1665.[224] Karya-karya terkenal lainnya yang berlatarkan London pada abad ke-19 datang dalam bentuk novel-novel karangan Dickens, serta seri Sherlock Holmes karangan Sir Arthur Conan Doyle.[224] Penulis modern yang sangat dipengaruhi oleh London antara lain Peter Ackroyd, penulis "biografi" London, dan Iain Sinclair yang berkecimpung dalam genre psikogeografi.
London juga menjadi latar bagi film-film seperti Oliver Twist (1948), Peter Pan (1953), The Ladykillers (1955), The 101 Dalmatians (1961), Mary Poppins (1964), Blowup (1966), The Long Good Friday (1980), Secrets & Lies (1996), Notting Hill (1999), Match Point (2005), V For Vendetta (2005), Sweeney Todd: The Demon Barber Of Fleet Street (2008) dan seri-seri Harry Potter yang terkenal dengan peron 93⁄4 nya. Opera sabun EastEnders yang pertama kali ditayangkan pada tahun 1995 juga berlatarkan kota ini. London telah memainkan peran penting dalam industri perfilman dunia dan memiliki studio besar di Ealing serta komunitas efek khusus dan pasca-produksi yang berpusat di Soho. Perusahaan film Working Title Films juga berkantor pusat di London.[225]
Museum dan galeri seni
London merupakan tempat terletaknya banyak museum, galeri, dan institusi sejenis lainnya. Sebagian dari museum-museum di London tidak mengenakan biaya masuk dan merupakan atraksi wisata andalan serta juga menjadi pusat penelitian. Museum yang pertama didirikan adalah British Museum di Bloomsbury pada tahun 1753. Awalnya museum ini mengoleksi barang-barang antik, spesimen sejarah alam serta juga berfungsi sebagai perpustakaan nasional. Saat ini museum ini menyimpan sekitar 7 juta artifak dari seluruh dunia. Pada tahun 1824, Galeri Nasional (National Gallery) didirikan untuk menyimpan hasil seni lukis Barat dalam koleksi nasional Britania. Saat ini Galeri Nasional menempati posisi terkemuka di Trafalgar Square. Pada paruh kedua abad ke-19, kawasan South Kensington dikembangkan menjadi kawasan kebudayaan dan sains "Albertopolis", di mana di kawasan ini terletak tiga museum nasional utama, yaitu Museum Victoria dan Albert (untuk seni terapan), Museum Sejarah Alam dan Museum Sains. Galeri seni nasional Britania terdapat di Tate Britain, yang awalnya didirikan sebagai paviliun dari Galeri Nasional pada tahun 1897. Tate Gallery, sebagaimana yang dikenal sebelumnya, juga menjadi sebuah pusat kesenian modern utama. Pada tahun 2000, koleksi Tate Gallery ini dipindahkan ke Tate Modern, yang merupakan sebuah galeri baru yang berlokasi di bekas Stasiun Bankside Power.Musik
Royal Albert Hall untuk menggelar konser dan pertunjukan musikal.
London mempunyai berbagai arena untuk menggelar konser rock dan pop, termasuk arena-arena besar seperti Earls Court, Wembley Arena dan O2 Arena, serta beberapa tempat untuk menggelar acara-acara dalam skala menengah seperti Brixton Academy, Hammersmith Apollo dan Shepherd's Bush Empire.[219] Beberapa festival musik, termasuk Festival Wireless, juga digelar di London. London juga merupakan lokasi dari Hard Rock Cafe yang pertama di dunia serta Abbey Road Studios, yang merupakan studio tempat The Beatles merekam sebagian besar hits mereka. Pada periode 1970-an dan 1980-an, musisi-musisi dan grup-grup musik seperti Elton John, David Bowie, Queen, Elvis Costello, Cat Stevens, Ian Dury and the Blockheads, The Kinks, The Rolling Stones, The Who, Electric Light Orchestra, Madness, The Jam, The Small Faces, Led Zeppelin, Iron Maiden, Fleetwood Mac, The Police, The Cure, Squeeze dan Sade sukses mencuri perhatian dunia, mengantarkan suara dan irama musik mereka yang berasal dari jalanan bergetar ke seluruh London.[226]
London memainkan peranan penting dalam perkembangan musik punk,[227] dengan tokoh-tokoh seperti Sex Pistols, The Clash,[226] dan Vivienne Westwood, di mana kesemuanya berbasis di London. Musisi-musisi yang lebih baru yang muncul dari dunia musik London di antaranya Bananarama, Wham!, The Escape Club Bush, East 17, Siouxsie and the Banshees, the Spice Girls, Jamiroquai, Blur, The Libertines, Babyshambles, Bloc Party, Amy Winehouse, Adele, Coldplay, George Michael, dan yang terbaru; One Direction.[228] London juga merupakan pusat dari musik urban, terutama yang berasal dari genre UK garage, drum and bass, dubstep dan grime, yang kesemuanya berevolusi di London, berbanding terbalik dengan musik dari genre-genre hip-hop dan reggae yang merupakan musik impor. Stasiun radio khusus musik, BBC 1Xtra didirikan untuk mendukung pertumbuhan musik urban, baik di London maupun di wilayah Britania lainnya.
Olahraga
London telah menjadi tuan rumah bagi tiga penyelenggaraan ajang Olimpiade Musim Panas, yaitu pada tahun 1908, 1948, dan terakhir pada tahun 2012.[229][230] London terpilih pada bulan Juli 2005 sebagai tuan rumah penyelenggara Olimpiade dan Paralimpiade Musim Panas 2012, sehingga menjadikan London sebagai kota pertama yang telah menjadi tuan rumah Olimpiade modern sebanyak tiga kali.[21] London juga menjadi tuan rumah bagi penyelenggaraan Pesta Olahraga Persemakmuran pada tahun 1934.[231] Berikutnya, London akan menjadi tuan rumah Kejuaraan Dunia Atletik pada tahun 2017 nanti.[232]Olahraga yang paling populer di London adalah sepak bola dan terdapat 14 klub sepak bola di kota ini, enam di antaranya berlaga di Liga Utama Inggris, yakni: Chelsea, Fulham, Queens Park Rangers, Tottenham Hotspur, Arsenal dan West Ham United.[233]
London juga memiliki empat tim uni rugbi di Liga Utama Aviva (London Irish, Saracens, Wasps dan Harlequins), meskipun hanya Harlequins yang masih bermain di London (tiga tim lainnya saat ini bermain di luar London Raya).[234] Dua tim lainnya bermain di divisi dua, yaitu London Welsh dan London Scottish. London juga memiliki tim rugbi tradisional, di antaranya yang terkenal adalah Richmond F.C., Rosslyn Park F.C., Westcombe Park R.F.C. dan Blackheath F.C..
Saat ini ada tiga tim uni rugbi profesional di London - London Broncos; yang bermain di Liga Super Eropa di stadion The Stoop, London Skolars (yang bermarkas di Wood Green, Haringey) dan Hemel Stags yang bermarkas di Hemel Hempstead di London Utara.
Sejak tahun 1924, Stadion Wembley yang asli adalah basis dari tim nasional sepak bola Inggris dan menjadi tempat penyelenggaraan final Piala FA serta final Challenge Cup liga rugbi.[235] Stadion Wembley yang baru berfungsi sama persis dengan stadion pendahulunya dan memiliki kapasitas 90.000 penonton.[236] Stadion Twickenham di barat daya London adalah markas dari tim uni rugbi nasional dan saat ini memiliki kapasitas sebesar 84.000 penonton setelah tribun barunya selesai dibangun.[237]
London juga memiliki dua lapangan tes kriket, yaitu Lord's (markas dari klub Middlesex C.C.C.) di St John's Wood[238] dan The Oval (markas dari klub Surrey C.C.C.) di Kennington.[239] Lord's telah menyelenggarakan empat kali final Piala Dunia Kriket. Salah satu kompetisi olahraga tahunan yang paling terkenal di London adalah Kejuaraan Tenis Wimbledon yang rutin diselenggarakan di All England Club di pinggiran sebelah barat daya Wimbledon.[240] Ajang penting lainnya yang digelar di London adalah Maraton London, yaitu kompetisi maraton tahunan yang diikuti oleh sekitar 35.000 pelari dengan jarak 262 mil (422 km) melintasi kota,[241] dan Balap Perahu antara Universitas Oxford dan Universitas Cambridge di Sungai Thames dengan rute dari kawasan Putney sampai ke Mortlake.[242]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar